Minggu, 19 Juni 2016

(Un)said Things


Every human has its own deepest secret.



Yang Tertumpuk di Hati

Ada jutaan partikel berdesak
sudah siap buncahkan kelak
saling meliar timpa menjinak
bunyikan gesek jantung terisak

Dari dalam bisik menyeru
menangis tertangis pilu
Banyak sekali hal hal keliru 
tertahan mulut nan ngilu

Lemparan sampah mendarat
terselip-selip di banyak jejak
Mereka pikir aku tak lihat?
muka dua si pengrusak

Gelombang tertahan paksa ditahan
Kupukul dia dengan pelik senyuman
yang hanya mampu buat menunda
dan luka darah tetap melanda

Perkara itu tercermin visual
menggebu berakar radikal
sebutkan kalimat sial
menghujam lukaku kental.



Cakar Dengki

Biarkan aku berdiri tegap
menantang badai kalap
taklukkan dalam lelap
lalu menyala di dalam gelap
Biarkan aku kepakkan sayap!

Lekaskan aku pergi
Kan kucari api putih
biar lepas raga ini
agar bebas jiwa ini
       Keluar dari cengkramanmu,
       si rasa dengki.







June, 19, 2016
Candisa     

5 komentar:

Unknown mengatakan...

Api dan gelap :3 puisi terakhirmu agak2 mirip dgn puisiku dulu

Candisa Azzahra mengatakan...

I didn't see that similiarities, tbh...

Unknown mengatakan...

Lupa mulu ni anak :3 tuh cek comment sectionnya
http://catatansifaris.blogspot.co.id/2014/05/sharing-puisi.html

Ninda mengatakan...

Would u like to teach me to write such poetries oh God this is such a beauty

Candisa Azzahra mengatakan...

Oh thanks for reading. Of course you can, just let your imagination wander, read a lot of books, and ta da! You can create your own poetries too ;)

Posting Komentar